Rabu, 31 Oktober 2012

Secret of the 7th Lesson 3/3 end


Title : Secret of the 7th Lesson 3/3 end
Pair : Eunhae
Cast : Lee Donghae, Lee Eunhyuk
Author : Lee Yuu Ra a.k.a Defat
Genre : Romance , gender switch
Rate : T
Summary : Aku berpikir untuk melupakan kata kesepian dan menderita. Dengan begitu, hidup akan jauh lebih baik.
A/N : annyeong~~ FF ini terinspirasi dari komik yang pernah ku baca,,, cuman aku jadiin FF,,dan ini FF pertamaku,,gak tahu bagus pa gak,,minta dukungan aja dari kalian,,,, Gomawo ^^
Secret of the 7th Lesson
>Donghae pov<
‘Aku suka Pak guru...’
A, aku.aduh,, >////<
“Pak guru,,,bukan,,, maaf ya aku terlalu terbawa suasana, karena hyuk seonsaeng bisa di andalkan...yang barusan lupakan saja, ya?”
Bagaimana ini... padahal aku tahu aku tidak boleh mengatakan hal seperti itu. Aku tidak ingin merepotkan Pak guru.
Beberapa hari kemudian...
Aku melihatnya di koridor sekolah,,eh? Dia melihatku...
Tidak bisa, sejak peristiwa itu aku jadi grogi. Harus biasa, harus bersikap seperti biasanya. Paling tidak aku harus memasang ajah layaknya ‘teman’.
“Hae, awas tangga!”
Eh? Pak guru?.
“kau ini ngapain sih?? Nglamun ya?”
Degh, degh, degh!
“Kau nggak apa-apa?”
“Apa yang kalian lakukan?” kata guru yang lain. “Jangan jangan kalian memang ada hubungan khusus ya...!”
Eh.
Ruang kepala sekolah
“Ada murid yang melihat kalian berpelukan di Tokyo Tower saat study tour.”
“Ah! Itu bukan!”
“Kau diam saja Hae!!” eh? “Aku sudah khawatir karena Hyuk seonsaeng masih sangat muda. Apa maksud anda membawa pergi seorang murid saat jam bebas? Entah ini hubungan cinta atau tidak, ini masalah serius sebagai seorang pengajar!”
“Tolong hentikan! Saya yang mengajaknya pergi, Pak guru hanya menghibur saya yang sedang bingung karena gak bisa berbaur dengan yang lain... salah satu orang yang mau menerima kondisi saya! Pak guru adalah teman yang sangat penting bagi saya.”
“Haah,,pokoknya kalian harus menjaga jarak. Anak muda memang seperti ini”
“Terima kasih ya Hae,, sudah tidak apa-apa,kok, ayo keluar”
...
Eh, teman-teman. Mereka mendengar pembicaraan tadi?!
“eh, bu bukan begitu, biar aku jelas...”
“Pergi yuk”
Eh.
“Hae ayo kejar! Kalau dijelaskan mereka pasti akan... Hae? Hae?”
....
“Pak guru sudah beberapa kali meneleponmu loh, kau benar-benar sakit? Sudah tiga hari tidak masuk... ada masalah lagi di sekolah?”
Aku tak tahu lagi harus bagaimana. Saking takutnya aku tak bisa bergerak. Aku tak mau terluka. Semuanya berantakan!! Padahal aku pikir bisa lebih baik setelah bertemu Hyuk seonsaeng. Tapi kenyataannya tidak ada yang berubah. Aku tetap saja lemah...
‘tukk’eh? Siapa?
“Hay Hae, meski terlalu cepat, tapi aku datang membawa hadiah Natal!”
Pak guru.
“Cepatlah masuk sekolah,, aku sangat khawatir nih.”
“Mana bisa! Aku hanya akan merepotkan Pak Guru. Aku yang sangat lemah ini...”
“Lalu bagaimana dengan aku!! Kau pikir karena aku guru aku tidak pernah punya masalah?”
‘Pak guru marah?’
“Aku sangat senang akan pernyataan cinta Hae.. Guru ataupun murid, nggak ada hubungannya dengan yang seperti itu...! setiap hari aku ingin bertemu Hae, akuselalu khawatir dan selalu ingin memperhatikanmu! Datanglah ke sekolah. Nggak apa meskipun kau lemah. Karena aku suka Hae yang seperti itu”
Tuing.. sakit..
‘Eh,,apa ini?’
“Oleh-oleh dari Tokyo. Itu permohonanku. Besok kau harus datang ya Hae. Aku menunggumu”
Sret,,apa isinya,, ‘Semoga Hae selalu tersenyum’
Pak guru, aku tidak boleh terus-terusan seperti ini...
Bukan hanya minta untuk dilindungi, tapi aku benar-benar ingin berada di samping Pak guru.
Aku ingin berubah..
Di sekolah
Eh? Teman-teman?
‘Aku harus berjuang, tak apa meski harus terluka’
Gyut “Maaf. Tapi aku akan sangat senang kalau kau mau jadi temanku lagi. Meski lemah dan kadang memuakkan, tapi aku ingin kalian tahu, aku ingin bersama kalian semua”
“hiikks,, Hae bodoh! Kita kan memang sudah menjadi teman, aku kesepian tahu. Aku kesal! Kenapa kau curhat sama Hyuk seonsaeng, bukan sama kami”
“Maaf ya teman-teman, aku pikir...”
Mereka menangis untukku? Aku selalu saja menderita sendiri, bodoh sekali. Padahal mereka selalu ada di sisiku.
“Terima kasih, aku sayang kalian semua”
Di dalam kelas
Perasaan yang lembut ini, perasaan yang hangat ini, Pak guru yang telah mengajariku.
“Hey Lee Donghae, baca buku pelajaranmu”
“eh eh, baik”
Eh? Apa ini? ‘ikut pelajaran ke tujuh yuk, di atap sekolah’
Aku juga ingin menyampaikannya pada Pak guru.
Hosh hosh hosh...brak
“Selamat datang kembali Hae”
“Aku suka Pak guru!”
“...”
“Ah! Tapi jangan dipikirkan! Perasaan sepihakku gak usah dijawab kok.. Tapi sebagai gantinya, kalau sudah lulus dan aku masih suka sama Pak guru... bersiaplah karena sekali lagi aku akan menyatakan perasaanku. Ah! Aduh maaf. Jangan sampai di dengar orang lain lagi”
“Dasar, kenapa kau ngomong gitu sih”
“Eh?”
“Tersenyum dan menangis. Saat lemah ataupun kuat, kau selalu saja merepotkanku.” Tuk “Nah pokoknya,,,”
Cup~~~
Eh? Bohong.
“Tetaplah menyukaiku samapi lulus nanti”
Ini mimpi?
Jam pelajaran ke- 7. Pelajaran rahasia akan segera dimulai.
FIN,,,,
Tamat deh,,,^^

Secret of the 7th Lesson 2/3


Title : Secret of the 7th Lesson 2/3
Pair : Eunhae
Cast : Lee Donghae, Lee Eunhyuk
Author : Lee Yuu Ra a.k.a Defat
Genre : Romance , gender switch
Rate : T
Summary : Aku berpikir untuk melupakan kata kesepian dan menderita. Dengan begitu, hidup akan jauh lebih baik.
A/N : annyeong~~ FF ini terinspirasi dari komik yang pernah ku baca,,, cuman aku jadiin FF,,dan ini FF pertamaku,,gak tahu bagus pa gak,,minta dukungan aja dari kalian,,,, Gomawo ^^
Secret of the 7th Lesson
>Donghae pov<
Saat aku menangis sepuasnya, tak kusangka kegelapan hatiku mulai menghilang.
“..., 28, 29, 30, 31. Memang kurang satu orang, orang yang penting itu.”
“Maaf, maaf aku terlambat”
“Ah! Itu Hyuk seonsaeng datang!” seru anak perempuan.
Degh! Mulai hari ini kami akan study tour ke Tokyo. Hari itu, hari saat aku menangis, Pak guru mengajakku untuk menjadi temannya. Tapi saat mencoba jujur, aku merasa malu juga. Tak tahu harus ngomong apa. Selama lima hari aku merasa sangat grogi.akhirnya kemarin duluan aku yang menegurnya. “Selama study tour, Pak guru bersama teman-teman terus, kan?” “Tidak, aku rasa ada waktu aku bisa ngobrol dengan Hae”
Dia mengerti perasaanku. Aku ingin lebih akrab dengan Hyuk seonsaeng...
“Hae, kau nggak apa? Mabok kalau naik bus ya??” kata Minnie.
“Nggak,nggak apa-apa kok”
Apa dia akan ingat janjinya kalau dia akan meluangkan waktu untukku saat jam bebas. Teman itu maksudnya apa? Aku harus ngomong kayak gimana?  Uuuhhh...
“Hoeekk,,Hae kayaknya aku mulai mual, deh” kata minnie.
“Apaaa?!!”

^^^^
“Untung sampai hotel nggak apa-apa”
“Minnie nggak apa-apa? Sekarang jam bebas, kau kuat nggak?”
“Istirahat sebentar juga sudah baik kok,,,aku sendirian nggak apa-apa, kalian duluan saja...”
“Tidur di hotel ya,, gawat, aku harus menjaga kalian semua, petugas kesehatannya mengurusi anak lain..” kata hyuk seonsaeng.
Jam bebas... seharusnya aku bisa bersama seonsaengnim. Haah,, tapi!
“Aku yang akan menjaganya, jangan bilang mau tinggal sendirian dong. Sedih sekali”
“Hae? Kau nggak apa-apa menjagaku disini?”
“Ne”
Aku tak bisa membiarkannya, karena aku yang paling mengerti tentang arti kesepian.
Dia sudah tidur, kayaknya sudah tenang. Tapi kalau sekarang aku pergi, dia pasti akan merasa kesepian.
“Lagipula sudah sore, sudah nggak sempat meski pergi sekarang ya...”
“Hae suka sama hyukkie seonsaeng ya??”
“A..Apa? Minnie! Kau bangun ya”
“Akhirnya kau sadar akan daya tarik Hyuk seonsaeng, kan?”
“Bukan, bukan soal cinta kok...”
“Oh,,,tadinya aku pikir kau agak berubah sejak jadi petugas penjaganya... Hae kayaknya jadi lebih baik. Dulu kau agak dingin, agak sedikit sulit didekati,,makasih ya Hae,,aku sudah nggak apa-apa kok,,. Cepat pergi ketempat Hyuk seonsaeng”
“Iya”
Aku berubah,,sejak bersama seonsaengnim? Aku tidak begitu mengerti soal cinta. Tapi kenapa ya, aku sangat ingin bertemu dengannya.
“HHAaH”
“Loh Hae? Minnie sudah baikan?”
“Iya,,loh mana Hyuk seonsaeng?”
“eh,,seonsaengnim... sudah balik dari tadi karena mencemaskan Hae dan Minnie, kan? Nggak berpapasan ya?”

Huuh,,mau kembali sekarang juga sudah terlambat. Seharusnya aku tidak lari, mungkin saja tadi bisa bertemu.,,. Dia tak akan kembali lagi ya...
”Zzrrasssh”
“Kyyyaa”
“...ketemu.. jangan keluar sendirian dong”
Bohong, dia datang..
“Hae ternyata agak cengeng juga, ya”
“Salah pak guru, sih. Kelenjar air mataku jadi kendur nih”
“Kita pergi sekarang yuk,, pergi main berdua”
“Eh. Eh. Eeeeeeh?”
“Kalau diam nggak akan ketahuan! Masih jam bebas juga kok”
“Tapi itu kan gawat...”
“Rahasia juga penting dalam hubungan pertemanan.. Kita mau pergi kemana saja?”
“Di Tokyo ada apa saja?”
“Ehm,,eh, ah,,. Ah! Itu. Tokyo Tower!”
Di dalam lift.
“Hae,,kayaknya kita salah tempat ya,,”
“Aku juga nggak tahu,, ternyata Tokyo Tower itu tempat pacaran”
“Penuh sekali yaa”
Waaa..waaa..kyaa! Pak guru dekat sekali..kenapa aku jadi grogi sendiri..,. Tapi andai saja waktu bisa tetap berhenti seperti ini.
“Hae,, sudah sampai”
“UUWAAHH”
“Hebat,,Hae coba lihat,, semuanya jadi jingga karena sore!”
“Sulit dipercaya,,Kota terlihat sangat kecil bagaikan mainan”
“Syukurlah kau tertawa J,,,maaf membuatmu kesepian hari ini”
“...”
“Hae?”
“Nggak kok. Aku hanya merasa Pak guru ternyata memang baik. Baik hati,, aku jadi ngerti kenapa seonsaengnim disukai banyak murid. Aku juga ingin menjadi seperti itu”
“Nggak juga. Aku juga dulu pernah bingung hal yang sama dengan Hae”
“Hal yang sama? Masa sih?”
“Aku dulu sangat penakut lho. Dulu aku sangat lemah dan takut dibenci orang lain. Aku selalu tertawa... berusaha menyesuaikan diri dengan sekitarku. Tapi lama-lama mereka mulai menghilang. Dan aku baru sadar, kita tak mungkin bisa disukai kalautidak menjadi diri sendiri”
Jadi diri sendiri,,tapi aku
“Hey,,Hae sudah cukup baik, kok. Cengeng dan nggak mau sendirian. Meski sudah terluka, tapi sangat peka terhadap perasaan orang lain. Selalu mementingkan perasaan orang lain... Hae yang aku kenal... adalah anak yang sangat baik hati”
Diriku yang sebenarnya, ditemukan olehnya. Dia yang memujiku. Didunia ini hanya Hyukkie seonsaeng yang bisa.
Blam!(pintu lift)
Seandainya waktu bisa berhenti.
“Hae tentang hari ini, rahasia kita sebagai teman ya ^^”
Sebagai teman, yaa
Kalau pulang akan kembali seperti biasanya. Hyuk seonsaeng akan menjadi milik yang lainnya juga. Lalu aku juga akan tersenyum dengan terpaksa lagi.
Greb! “Aku nggak mau pulang. Aku nggak butuh orang lain. Pak guru saja sudah cukup. Aku suka Pak guru...”

TBC—
Hohoho akhirnya selesai juga part dua-nya
Semoga suka J




Secret of the 7th Lesson 1/3

Title : Secret of the 7th Lesson 1/3
Pair : Eunhae
Cast : Lee Donghae, Lee Eunhyuk
Author : Lee Yuu Ra a.k.a Defat
Genre : Romance , gender switch
Rate : T
Summary : Aku berpikir untuk melupakan kata kesepian dan menderita. Dengan begitu, hidup akan jauh lebih baik.
A/N : annyeong~~ FF ini terinspirasi dari komik yang pernah ku baca,,, cuman aku jadiin FF,,dan ini FF pertamaku,,gak tahu bagus pa gak,,minta dukungan aja dari kalian,,,, Gomawo ^^
Secret of the 7th Lesson
>Donghae pov <
Hosh hosh!!
Telat. Telat. Gimana nih, karena masih flu, kepalaku masih pusing. Tapi aku ingin masuk sekolah lagi.
Aku sudah sampai tepat didepan kelasku. Pelajaran semakin maju, mungkin juga anak-anak kelas sudah berubah’. Seragamku sudah sangat rapi! Semuanya sudah kuperiksa. Pelajaran juga sudah kupersiapkan.Tak akan ada yang berubah meski aku dua hari tidak masuk sekolah!
Graak!
“Lee Donghae sudah sehat kembali! Waduh waduh, aku terlambat ya? Masih keburu, kan?” Aku berteriak seperti biasa karena aku dijuluki sebagai anak yang ceria disekolah baruku. Swiing~~ 
“Kau terlambat, Hae. Lama sekali, sih!”  Kata Minnie, teman sebangkuku.
“Kyaa! Kau sudah sembuh?” Seru temanku yang lain.
“Pagi Hae”. Seru Bummie
“Dasar! Kami mengkhawatirkanmu tahu! Smsnya jangan lupa dibalas dong!” Yang ini suara Wookie.
Aku hanya tersenyum mendengar celotehan mereka. Aku bahagia punya teman seperti mereka.
“Syukurlah, kelas pasti ramai kalau ada Hae”. Jelas Ryeowook atau biasa dipanggil Wookie.
“Eh! Serius?”
“Tentu saja, emang aku bohong? Nggak asyik kalau nggak ada Hae. Kan kau penyemangat suasana dikelas kita!” Katanya sambil mengacak rambutku. Aku hanya cengengesan mendengarnya.
Sudah tiga bulan sejak kepindahanku. Aku sudah benar-benar terbiasa disekolah ini. Bukannya aku memuji diri sendiri, tapi kurasa aku lumayan populer disini.
“uuuhh, hiks, kalian jahat, lupa ya kalau pelajaran sudah dimulai?” Kata guruku.
“Ah. Maaf Hyuk seonsaeng”  serentak anak-anak menjawab.
“Jangan nangis ya, kami akan segera duduk kok, cep cep,, maaf ya Hyukkie seonsangnim”
Setelah menenangkan seorang guru yang mudah sekali menangis, pelajaranpun di mulai.
“Hey Hae, kau sudah coba ngobrol dengan Hyuk Seonsaeng?”
“Eh, sebenarnya belum...”
Soalnya aku tidak terlalu suka tipe seperti itu. Lee Eunhyuk, wali kelasku. Orang ajaib dengan kepribadian yang unik. Namun sepertinya dia disukai para murid.
Deg! Ah lagi-lagi. Kadang aku merasa dia melihat ke arahku. Mata indahnyayang seperti mata anak kecil. Aku takut dia bisa membaca pikiranku.
^^^^
Hosh hosh! Gawat, gawat. Bersih-bersihnya jadi kelamaan, yang lain sudah pulang belum ya. Kenapa aku selalu telat. Ah! Ketemu.
“Bikin muak ya!”
Degh!
“Jung Jessica dari kelas 2! Belagu banget, bikin muak saja”
Hahaha,, aku terlalu paranoid.
“Ah Hae” greb.. “Hey hey,, Hae juga merasa seperti itu, kan? Jessica itu nyebelin banget ya.”
Kenapa bicara seperti itu? Padahal mereka tak pernah bicara dengannya.
“Mianhe, aku belum pernah melihat anak itu.”
“Oh begitu, baru tiga bulan sih ya.”
Aku tak pernah berpikir kalau orang lain itu memuakkan. Bagaimana kalau aku bilang begitu ya?. Tidak boleh. Kalau sampai aku berbicara yang berbeda dengan mereka, akulah yang akan dianggap memuakkan.
 “Dia suram sekali ya”
“Kutu buku?”
“Tapi manis juga ya?”
“Hey! Jangan ngomong gitu dong, nanti dia jadi sok.”
“Nyebelin banget, bikin muak saja”
Begitulah komentar mereka di sekolahku yang dulu. Padahal hanya sedikit lebih serius dibanding yang lain. Saat harus pindah sekolah, aku merasa mendapat kesempatan berubah. Untuk bisa ikut golongan mereka. Karena aku kutu buku, aku mudah menghafal. Aku belajar fashion dari majalah mode. Aku jadi populer dengan meniru cara bicara artis. Lama kelamaan aku sudah mulai lelah tertawa. Kalau mereka tahu diriku yang sebenarnya, apa anggapan mereka ya?

^^^^
Keesokan harinya.
Gawat! Telat. Telat. Dasar. Kenapa aku selalu begini?! Padahal akan ada pemiihan panitia untuk study tour nanti!
Brak!!
“Maaf, aku terlam....”
“Baik. Semuanya tolong jangan berisik. Satu kelompok tiga orang ya” kata Hyuk seonsaeng.
Gawat, sudah dimulai...
“Seonsaengnim, kelompoknya sudah jadi kok. Tinggal penentuan panitia.”
“eh tapi, kelas kita kan ada 31 orang. Kalau satu kelompok tiga orang berarti sisa satu orang kan?”
Bohong, sisa satu orang itu, jangan-jangan aku ya?.
“Semuanya sudah kok” degh! “ Siapa? Siapa yang nggak ada?” teriak mereka.
Padahal ini hanya hal biasa... tadi aku kan nggak ada. Tentu saja mereka lupa. Tenag Hae, bilang saja ‘aku’. Tidak apa-apa kok....
Tidak bisa..kakiku gemetar. Aku ingin nangis!
“Ah Hae baru datang, ya... pantas saja kelas jadi sepi”
Greeb! Eh? “Kalau begitu.. Donghae yang tersisa, kuputuskan untuk menjadi petugas yang mengurusi aku! Seru Hyuk seonsaeng.
“Apa? Gyahahaha, petugas apaan tuh.”
“Aku juga akan beli banyak oleh-oleh, jadi butuh bantuan nih. Dan kalau jalan tanpa penuntun, aku bisa tersesat.” Kata seonsaeng.
“Hahhaha, kasihan Hae, Hyuk seonsaeng memang guru yang kayak anak kecil ya.” Seru Minnie.
“Kalau begitu mulai hari ini persiapannya sudah harus dimulai ya...” seru seonsaengnim.
Bohong... jangan- jangan dia menolongku. Apa dia menyadari perasaanku?

^^^^
Diruang guru.
Apa ini meja seorang guru?? Aku harus membereskan semua ini? Berantakan sekali!!! Makanya aku disuruh bersih-bersih sebelum study tour? Karena kalau mejanya nggak dibereskan, dia dilarang pergi oleh guru guru lain... bohong,, bukannya tadi dia mau menolongku??
Kenapa harus aku? Sebenarnya dia ini apa sih? Orang bernama Eunhyuk ini....
“Maaf ya ikan masku... selama dua hari aku pergi, kalian nggak akan kesepian, kan?” uuuuuh! “Dasar... nggak bisa dipercaya! Aku nggak pernah berpikir orang lain itu memuakkan, tapi aku rasa seonsaengnim benar-benar bikin muak!”
“Oh.. Bagus,, baru kali ini aku melihat wajah marahmu”
Eh?
“Kau selalu saja memaksakan diri untuk tertawa, dan nggak pernah memperlihatkan kelemahanmu.”
Kenapa dia berbicara seperti itu?? Eh?? Ma.... mata itu. Uukkhh,,, dia membaca pikiranku.
“Uh,, memangnya salah? Seonsaengnim merasa kasihan sama aku kan? Benar... aku memang lemah! Aku dulu memang kutu buku, suram dan memuakkan. Aku takut dibenci kalau tidak tertawa. Makanya... karena takut... aku nggak bisa mengatakan perasaanku yang sesungguhnya... temanpun aku nggak punya!”
Lalu memangnya kenapa? Aku juga sudah cukup tahu kok. Makanya diam-diam aku berjuang sendiri.
“Apa?! Mau menasehatiku?! Atau mau memeluk dan menghiburku?!”
“Nggak kok,,. Aku ingin lebih mengenal Hae... aku hany ingin bicara denganmu. Karena hhae kadang terlihat sedih, dan kadang tertawa dengan lembut. Apa yang membuatmu menderita, apa yang membuatmu senang, aku hanya ingin tahu itu. Aku hanya ingin bisa ngobrol denganmu. Apa alasan seperti itu nggak boleh?? Kita berteman yuk”
Selesai bicara dia mengulurkan tangannya padaku. “hiikkss,,hiks” aku menerima uluran tangannya dan menangis sepuasnya.
Sudah lama sekali aku tidak menangis didepan orang lain. Saat hatiku meleleh, baru pertama kali aku menyadarinya. Perasaanku ternyata sangat gampang dimengerti. Aku merasa sangat kesepian.
“Oh? Hae? Jangan nangis, jangan nangis”
“Benar-benar deh, mana ada guru yang membuat muridnya nangis?”
“Maaf! Aku juga ikutan nangis deh!”
“Makasih ya Hyukkie seonsaeng”
Aku merasda ingin tahu lebih banyak lagi tentang orang ini.

TBC --

Kyaa!!gmana??
Ni FF pertamaku loh,,semoga ada yang suka ^^